Media Asing Soroti Gaya 'Nekat' Dedi Mulyadi, Inovatif atau Bahaya?
Media asing Channel News Asia (CNA) asal Singapura mendadak menyoroti gaya kepemimpinan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Judul artikelnya aja udah bikin mikir: Inovatif atau berbahaya?
Salah satu yang disorot adalah program pelatihan militer buat siswa SMP yang dianggap nakal. Seragam loreng, baris-berbaris, bahkan ada yel-yel ala TNI. Dana Rp6 miliar pun digelontorkan buat latih 2.000 anak.
Program itu menimbulkan pro-kontra karena melibatkan TNI dan polisi, padahal pesertanya anak SMP. Kritik berdatangan dari anggota parlemen hingga aktivis HAM. Tapi KDM santai aja.
“Kalau jadi pemimpin, harus sekuat batu karang,” tegas KDM. Dia juga bilang kalau punya ide, jangan gampang nyerah. Kritik? Santuy, asal niatnya untuk perubahan.
CNA juga highlight program KDM lainnya yang lebih kontroversial: suami yang mau dapat bansos diminta ikut vasektomi! Katanya, ini bentuk tanggung jawab biar nggak nambah angka kemiskinan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung juga disinggung karena mewajibkan PNS naik transportasi umum dan selfie sebagai bukti. Sementara Bupati Gorontalo melarang waria tampil nyanyi di panggung.
CNA tutup dengan analisa bahwa program unik—bahkan aneh—bisa banget ngaruh ke popularitas pemimpin daerah. Antara cari solusi atau sekadar cari sensasi? Warga yang menilai.